ADSENSE HERE!
Dalam artikel sebelumnya, kita telah membahas tentang hal-hal yang harus berhenti kita lakukan jika kita ingin menikah. Sekarang, saatnya kita membahas ciri-ciri dari seorang perempuan yang sudah layak untuk diajak menikah oleh lelakinya. Hal ini penting untuk dibicarakan karena menikah bukanlah hal yang mudah. Tanpa kesiapan lahir dan batin, kebahagiaan dalam pernikahan akan sulit didapatkan.
Selain persoalan materi, persiapan mental juga penting untuk membina rumah tangga. Pertanyaannya, seperti apa mental yang bisa dikatakan siap untuk menikah? Sebagai seorang perempuan, saya lebih banyak menyelami tentang jiwa perempuan. Selain dari hasil refleksi diri, kumpulan cerita dari perempuan sekitar membuat saya semakin paham tentang jiwa seorang perempuan. Maka dari itu, dalam artikel ini akan saya uraikan ciri-ciri perempuan yang secara mental sudah siap untuk menikah.
Perempuan yang siap menikah itu perempuan yang paham kodrat. Paham bahwa nanti ia akan dipimpin oleh suaminya. Maka ia akan mulai membiasakan diri untuk hormat dengan lelakinya. Misalnya dengan banyak mendengarkan daripada mendebat apa yang dikatakan lelakinya. Mulai mengikuti saran-saran lelakinya. Kalaupun ada perbedaan pendapat, perempuan yang siap menikah akan lebih bisa menahan dan menyampaikannya di situasi dan kondisi yang tepat. Bukannya selalu membawa perbedaan pendapat ke arah perdebatan sengit.
Biasanya, perempuan akan mulai belajar cara-cara menyenangkan suami. Misalnya dengan belajar memasak. Kalaupun saat ini hasil masakannya belum seenak masakan ibumu, setidaknya hargailah effort dia untuk bisa memasak. Ini tandanya dia sedang belajar jadi istri yang baik.
Perempuan dewasa sadar betul bahwa menikah itu tidak mudah. Perlu bekal ilmu yang memadai. Itulah sebabnya perempuan akan mulai membaca buku-buku pernikahan. Mulai tertarik berdiskusi dengan kakak atau orang tuanya tentang pernikahan. Ini menunjukkan bahwa ia sedang semangat membekali diri dengan ilmu sebelum akhirnya menikah.
Biasanya, perempuan akan mulai berpikir jauh ke depan seiring bertambahnya kedewasaan. Misalnya saja terkait keuangan. Perempuan dewasa akan belajar bagaimana memanage keuangan dengan baik. Tidak suka berbuat boros, berbelanja hal-hal yang tidak penting. Justru ia akan mulai berpikir untuk menabung demi masa depan.
Ini juga ciri penting. Kecuali untuk urusan yang jelas seperti tugas kuliah ataupun tugas kerjaan, perempuan dewasa biasanya lebih suka menghabiskan waktu malam di rumah. Dia tidak suka keluyuran tidak jelas. Sesekali makan malam di luar sih, tapi bukan untuk duduk berlama-lama di cafe hingga larut malam untuk ngobrol ngalor ngidul gak jelas.
Perempuan yang bisa dekat dengan anak-anak memiliki kesan tersendiri. Ia terlihat keibuan, penyayang dan menampakkan siap untuk mendidik anak. Laki-laki pasti juga setuju untuk melihat ini sebagai salah satu tanda perempuan yang siap diajak menikah.
Mulai membekali dengan keimanan
Agama juga menjadi landasan yang penting. Di dalamnya termuat tentang hak dan kewajiban suami ataupun istri dalam berumah tangga. Agama menjadi guidance yang akan mengarahkan sebuah rumah tangga untuk mencapai kebahagiaan. Agama adalah bekal bagi setiap orang untuk menjalani hidup dengan sabar dalam kondisi apapun. Maka, perempuan yang taat agama adalah ciri penting dari perempuan yang siap untuk menikah.
Selain persoalan materi, persiapan mental juga penting untuk membina rumah tangga. Pertanyaannya, seperti apa mental yang bisa dikatakan siap untuk menikah? Sebagai seorang perempuan, saya lebih banyak menyelami tentang jiwa perempuan. Selain dari hasil refleksi diri, kumpulan cerita dari perempuan sekitar membuat saya semakin paham tentang jiwa seorang perempuan. Maka dari itu, dalam artikel ini akan saya uraikan ciri-ciri perempuan yang secara mental sudah siap untuk menikah.
Menghormati lelaki sebagai seorang yang akan menjadi pimpinannya
Perempuan yang masih belum bisa menghormati lelakinya
Perempuan yang siap menikah itu perempuan yang paham kodrat. Paham bahwa nanti ia akan dipimpin oleh suaminya. Maka ia akan mulai membiasakan diri untuk hormat dengan lelakinya. Misalnya dengan banyak mendengarkan daripada mendebat apa yang dikatakan lelakinya. Mulai mengikuti saran-saran lelakinya. Kalaupun ada perbedaan pendapat, perempuan yang siap menikah akan lebih bisa menahan dan menyampaikannya di situasi dan kondisi yang tepat. Bukannya selalu membawa perbedaan pendapat ke arah perdebatan sengit.
Mulai senang memegang alat dapur untuk belajar memasak
Mulai mencoba resep masakan
Biasanya, perempuan akan mulai belajar cara-cara menyenangkan suami. Misalnya dengan belajar memasak. Kalaupun saat ini hasil masakannya belum seenak masakan ibumu, setidaknya hargailah effort dia untuk bisa memasak. Ini tandanya dia sedang belajar jadi istri yang baik.
Banyak belajar hal-hal tentang menikah atau pernikahan
Ma, bagaimana sih ma untuk jadi istri yang baik?
Perempuan dewasa sadar betul bahwa menikah itu tidak mudah. Perlu bekal ilmu yang memadai. Itulah sebabnya perempuan akan mulai membaca buku-buku pernikahan. Mulai tertarik berdiskusi dengan kakak atau orang tuanya tentang pernikahan. Ini menunjukkan bahwa ia sedang semangat membekali diri dengan ilmu sebelum akhirnya menikah.
Mulai berpikir tentang menabung untuk masa depan
Duitnya untuk apa ya enaknnya?
Biasanya, perempuan akan mulai berpikir jauh ke depan seiring bertambahnya kedewasaan. Misalnya saja terkait keuangan. Perempuan dewasa akan belajar bagaimana memanage keuangan dengan baik. Tidak suka berbuat boros, berbelanja hal-hal yang tidak penting. Justru ia akan mulai berpikir untuk menabung demi masa depan.
Tidak suka keluyuran malam untuk sekedar nongkrong gak jelas
Menghabiskan waktu berjam-jam di cafe malam hari.
Ini juga ciri penting. Kecuali untuk urusan yang jelas seperti tugas kuliah ataupun tugas kerjaan, perempuan dewasa biasanya lebih suka menghabiskan waktu malam di rumah. Dia tidak suka keluyuran tidak jelas. Sesekali makan malam di luar sih, tapi bukan untuk duduk berlama-lama di cafe hingga larut malam untuk ngobrol ngalor ngidul gak jelas.
Memperlihatkan suka sama anak-anak
Mbaknya udah manis penyayang pula
Perempuan yang bisa dekat dengan anak-anak memiliki kesan tersendiri. Ia terlihat keibuan, penyayang dan menampakkan siap untuk mendidik anak. Laki-laki pasti juga setuju untuk melihat ini sebagai salah satu tanda perempuan yang siap diajak menikah.
Makin dekat dengan Tuhannya
Mulai membekali dengan keimanan
Agama juga menjadi landasan yang penting. Di dalamnya termuat tentang hak dan kewajiban suami ataupun istri dalam berumah tangga. Agama menjadi guidance yang akan mengarahkan sebuah rumah tangga untuk mencapai kebahagiaan. Agama adalah bekal bagi setiap orang untuk menjalani hidup dengan sabar dalam kondisi apapun. Maka, perempuan yang taat agama adalah ciri penting dari perempuan yang siap untuk menikah.
ADSENSE HERE!
No comments:
Post a Comment